Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi utama bagi masyarakat Indonesia. Namun, meskipun digunakan sehari-hari, masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam penggunaannya, baik secara lisan maupun tulisan. Kesalahan-kesalahan ini dapat memengaruhi kejelasan komunikasi dan sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman tentang tata bahasa atau ejaan yang benar. Artikel ini akan mengulas 7 kesalahan umum dalam penggunaan Bahasa Indonesia beserta cara memperbaikinya.
baca juga: les privat bogor
1. Penggunaan Kata yang Salah
Banyak orang menggunakan kata-kata tertentu dengan makna yang tidak sesuai. Misalnya:
- Efektif vs Efisien: "Metode ini lebih efisien untuk menghemat waktu," seharusnya "efektif," karena yang dimaksud adalah keberhasilan metode.
- Prioritas vs Prioritas Utama: Kata "prioritas" sudah berarti hal yang utama, sehingga frasa "prioritas utama" bersifat berlebihan.
Cara Memperbaiki:
Pahami arti kata secara tepat dengan merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebelum menggunakannya.
2. Kesalahan Ejaan
Penggunaan ejaan yang salah sering terjadi, seperti:
- Menulis "aktifitas" (yang benar: aktivitas).
- Menulis "analisa" (yang benar: analisis).
Cara Memperbaiki:
Gunakan pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan cek kembali ejaan menggunakan alat bantu seperti aplikasi KBBI daring atau buku panduan bahasa.
baca juga: les privat depok
3. Penggunaan Imbuhan yang Keliru
Kesalahan ini sering terlihat pada penulisan imbuhan, seperti:
- Me- dengan kata dasar: "memfoto" seharusnya "memotret."
- Penggunaan kata kerja pasif: "diambilkan buku itu oleh saya," seharusnya "saya mengambilkan buku itu."
Cara Memperbaiki:
Pelajari aturan imbuhan dalam tata bahasa, terutama untuk prefiks (awalan) dan sufiks (akhiran), serta perhatikan konteks kalimat.
4. Kata Ulang yang Tidak Tepat
Banyak orang menulis kata ulang secara salah, misalnya:
- Menyalin ulang (kata "ulang" sudah termasuk dalam arti "menyalin").
Cara Memperbaiki:
Periksa apakah penggunaan kata ulang benar-benar diperlukan atau hanya menjadi pengulangan yang tidak perlu.
5. Penggunaan Kata Depan yang Salah
Kesalahan ini mencakup penggunaan kata depan "di" dan "ke" yang sering salah dalam penulisan. Contoh:
- "Di sekolah" ditulis "disekolah" (yang benar adalah "di sekolah").
Cara Memperbaiki:
Pisahkan kata depan "di" dan "ke" dengan kata yang mengikutinya, kecuali jika digunakan sebagai imbuhan.
6. Penggunaan Kata Asing yang Tidak Perlu
Beberapa orang cenderung menggunakan kata asing meskipun ada padanan Bahasa Indonesia yang sesuai, seperti:
- "Submit tugas" seharusnya "serahkan tugas."
- "Impact besar" seharusnya "dampak besar."
Cara Memperbaiki:
Utamakan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia, kecuali kata asing tersebut memang belum memiliki padanan.
7. Kalimat yang Tidak Efektif
Kesalahan ini terjadi ketika kalimat terlalu panjang dan berbelit-belit, sehingga sulit dipahami. Contoh:
- "Pada waktu itu saya sedang pergi ke toko untuk membeli beberapa barang yang saya perlukan."
Kalimat ini dapat disingkat menjadi: "Saya pergi ke toko untuk membeli barang yang diperlukan."
Cara Memperbaiki:
Gunakan struktur kalimat sederhana dan hindari pengulangan informasi yang tidak perlu.